KabarPalestina.com – Kematian Saleh Al Arouri oleh Israel menjadi luka tersendiri bagi umat muslim. Beliau terbunuh dalam serangan zionis yang meledakan bagian Daheyah, Lebanon, Beirut.
Kehadiran Hamas sendiri menjadi tameng dan jalan untuk penduduk Palestina bisa lepas dari cengkraman Zionis sejak berpuluh tahun lamanya. Namun, dalam aksinya menyerang balik membuat Israel semakin murka.
Juga semakin semena-mena dalam menyerang penduduk sipil, anak-anak, wanita, lansia, banyak orang tidak berdosa menjadi korban kekejaman Israel jadi lebih banyak dari sebelumnya.
Dan salah satu dampaknya kini pemerintah Israel memburu para pemimpin Hamas, untuk membunuhnya tidak kalah kejam. Dan salah satu yang menjadi korbannya adalh Saleh Al Arouri. Lalu, siapakah sosok pemimpin senior Hamas ini?
Mengenal Saleh Al Arouri
Melansir dari situs resmi Middle East Eye, Arouri merupakan wakil ketua biro politik Hamas juga kepala operasi kelompok di Tepi Barat. Beliau lahir pada tanggal 19 Agustus tahun 1966, Ramallah, Tepi Barat -yang pada saat itu masih dalam kendali Yordania-.
Saleh meniti karirnya di Hamas, dimulai sebagai politik mahasiswa di Universitas Hebron. Sekaligus menjadi pendiri sayap militer gerakan, Brigade al-Qassam. Sempat 18 tahun di penjara oleh Israel sebelum bebas pada tahun 2010, kemudian dideportasi ke Suriah.
Selama menjalani kehidupannya di Beirut, relatif bebas tapi tetap masuk dalam daftar teroris yang Amerika Serikat buat pada tahun 2015 lalu.
Berdasarkan laporan dari New York Timers, Arouri sendiri bertanggung jawab memperkuat hubungan Iran dengan Hizbullah. Dengan cara mengunjungi Teheran untuk menemui Kepala Dewasa Keamanan Nasional Tertinggi di Iran.
Selain itu, beliau juga memperluas infrastruktur militer Hamas di wilayah Lebanon. Dan pembunuhannya pada Selasa kemarin, adalah bentuk eskalasi serius yang Israel lakukan pada kepemimpinan Hamas baik di Lebanon atau luar negeri sekalipun.
Pembunuhan yang Keji
Adanya pembunuhan tersebut menimbulkan banyak kecaman, salah satunya adalah Ismail Haniyeh yakni Kepala biro politik Hamas. Ia menyebut kejadian ini sebagai pembuhan kejam yang Israel lakukan.
“Pembunuhan pemimpin al-Arouri juga saudara-saudaranya oleh penjajah adalah tindakan teroris sepenuhnya. Pelanggaran kedaulatan Lebanon, serta perluasan agresi,” ujar Haniyeh.
“Semua pembunuhan dan serangan ini akan membuat kita lebih kuat dan lebih bertekad dari sebelumnya. Ini adalah sejarah perlawanan dan gerakan kami. Kami selalu menjadi lebih kuat dan lebih bertekad,” kata Haniyeh.