KabarPalestina.com – Anak-anak Palestina jadi korban kembali, akibat ledakan bom yang Israel jatuhkan melalui serangan udara pada sebuah rumah di kawasan Azzwayda, Gaza Tengah.
Para korban yang merupakan anak-anak dan wanita ini dibawa ke rumah sakit Al Aqsa dengan luka parah. Kabar ini terbagikan melalui akun eye.on.palestine pada hari Sabtu (2024/02/17).
Video yang menyayat hati tersebut, menunjukan bagaimana kondisi dari anak-anak yang terluka pada bagian kepalanya. Dua anak terlihat menangis menahan rasa sakit pada luka yang mereka alami, salah satunya memanggil sang ibu sembari menangis.
Untuk melakukan pemeriksaan terpaksa mereka harus perawat letakan di atas lantai, karena kurangnya fasilitas memadai. Selain itu, karena banyaknya korban datang membuat fasilitas menjadi berkurang.
Bahkan seorang bayi tampak menangis dengan kencang, meronta-ronta, tangisannya seolah memenuhi isi ruangan tersebut. Ketiga anak-anak terluka ini menangis kencang membuat banyak orang merasakan sakit yang sama.
Anak-anak Palestina Jadi Korban Hampir Sekarat
Menyaksikan video tersebut, membuat banyak orang bertanya-tanya dimana hati nurani orang-orang yang terlibat dalam pembantaian ini. Anak-anak tidak seharusnya menjadi korban, mereka tidak salah apa-apa dan tidak terlibat apa-apa.
Hanya seorang anak biasa, seharusnya mereka mendapatkan kehidupan nyaman juga layak dan hidup bahagia menikmati masa kecil. Tapi berbeda dengan anak-anak Palestina ini, mereka harus menghadapi kematian lebih dekat dengan mereka, alami luka berat, bahkan hampir sekarat.
Tidak ada masa kecil bahagia, sebab tidak sedikit juga dari anak-anak tersebut yang kehilangan orangtua dan harus bertahan hidup sendirian. Tapi dunia masih saja diam, mengabaikan tangisan anak-anak tidak berdosa sama sekali.
“Melihat mereka dalam keadaan sekarat, lebih sulit daripada melihat mereka mati. BAGAIMANA dunia MENGIZINKAN ini terjadi!?.”
“Allahu Akbar 💔 tersiksa banget ngeliat ini ya Allah 😢.”
“Empat bulan lagi dan targetnya adalah anak-anak ini adalah kemenangan mereka dan ini adalah pencapaian mereka!!”
“Anak-anak serta bayi tidak bersalah… sakit hati ku 😖.”
“Sengaja membidik anak kecil.”