KabarPalestina.com – Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu masjid paling bersejarah juga berharga bagi umat muslim. Melalui masjid tersebut Rasulullah bisa menjalankan peristiwa Isra Mi’raj ke langit ke tujuh atas izin Allah SWT.
Masjid satu ini memiliki nama lain yakni Baitul Maqdis, tempat suci bagi umat muslim berada di kompleks Haram Al Sharif, Yerusalem. Menyimpan banyak sejarah menarik dan panjang.
Bersumber dari buku “Kilau Mutiara Sejarah Nabi” Karya Amandra Mustika Megarani, menjelaskan proses berdirinya masjid ini. Menyebutkan wilayahnya memiliki bentuk persegi dengan luas 114rb meter persegi.
Luasnya wilayahnya bisa menampung kurang lebih 400rb jemaah, sedangkan untuk masjidnya sendiri sebesar 83 m dan lebar 56 m dan mampu menampung sebanyak 5 ribu jemaah.
Kisah Berdirinya Masjid Al-Aqsa
Bersumber dari buku “Sejarah & Keutamaan Masjid Al-Aqsa & Al-Quds”, yang Mahdy Saied Rezk Karisem tulis, menjelaskan dalam bukunya yang mendirikan adalah para malaikat. Perbedaan pendapat terjadi, dan menimbulkan beberapa penjelasan.
Namun jumhur ulama menyebutkan yang membangunnya adalah Nabi Adam AS atas perintah dari Allah SWT. Setelahnya tahun 2.000 kemudian Nabi Ibrahim merenovasi masjid tersebut serta meninggikan bangunan.
Berlanjut pada masa Nabi Ya’qub yang melangsungkan perbaikan juga pada bangunan tersebut. Selang waktu yang lama, masjidnya kembali diperbaiki oleh Nabi Daud serta Nabi Sulaiman, hal ini dijelaskan dalam buku Seni Bertuhan milik Bambang Saputra.
Yang mana Nabi Sulaiman membuatnya menjadi semakin besar, luas, serta indah. Setelahnya pada abad ke VI SM masjid tersebut dapat serangan dari Nebukadnezar Babilonia, menyebabkan Bani Israel tidak mempunyai tanah suci.
Mendekati masa nabi Isa lahir ke dunia, yakni ratusan tahun setelahnya ada seorang raja bernama Herdus datang ke Yerusalem untuk membangun kembali masjidnya mengikuti rancangan nabi Sulaiman sebelumnya.
Setelah tampak cantik dan megah, bertahun-tahun setelahnya datang Kaisar Titus dari Roma menghancurkannya. Terjadi kisaran tahun 70 M saat ia datang ke Palestina untuk memberikan hukuman pada bangsa Yahudi
Bekas Masjid yang telah hancur kemudian Raja Titus jadikan sebagai ladang sebagaimana dari penuturan Ibn Khaldun. Sehingga tidak ada yang tersisa dari Baitul Maqdis dan bahkan menjadi terbengkalai begitu saja.
Setelah umat islam menguasai tanah tersebut ketika masa itu berada dalam kekuasaan Khalifah Umar bin Khattab RA, kaum muslim berotong royong ramai-ramai membangunnya kembali. Hal tersebut merupakan bentuk laknat Allah SWT pada orang kafir dari kalangan Bani Israil.
Pembangunanya kemudian berlanjut lagi pada masa Khalifah Umayyah Abdul Malik dan bisa selesai oleh putranya, Al Walid pada tahun 705 M. Dan setelahnya Masjid Al Aqsa terus saaja mengalami masa perbaikan, renovasi, serta penambahan lagi.
Karena perang serta gempa yang sering terjadi, masjid tersebut mengalami perubahan. Lalu, bagaimana kondisinya sekarang?
Kondisi Masjid Al-Aqsa Saat Ini
Seperti kita ketahui, sejak bulan Oktober 2023 lalu konflik antara Israel-Palestina memuncak. Mengakibatkan penyerangan brutal yang Israel lakukan dengan menjatuhkan ribuan bom pada titik-titik tempat penduduk tinggal.
Bangunan juga banyak yang hancur lebur, menjadi puing-puing tidak berharga. Tidak ada tempat aman bagi penduduk Palestina, karena perbuatan zionis yang biadab. Mulai dari sekolah, rumah-rumah, hingga rumah sakit menjadi sasaran penyerangan zionis.
Mereka seolah ingin membunuh penduduk asli tanah tersebut dan mengusirnya secara paksa. Yang mana saat ini korban sudah mencapai 24 ribu warga Palestina meninggal dunia akibat serangan tersebut.
Bahkan banyak masjid atau tempat ibadah umat muslim hancur lebur, sulit bagi penduduk Palestina bisa merasakan nikmatnya beribadah dengan tenang. Beberapa kali terjadi penyerangan Israel pada penduduk yang melaksanakan ibadah di Masjid Al-Aqsa.
Namun, atas perlindungan Allah sampai hari ini masjid tersebut dalam keadaan baik. Namun zionis membatasi orang yang beribadah di dalamnya. Seperti jumlah ketika pelaksanaan shalat jumat ada batasan tertentu.
Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat ibadah umat muslim. Mereka tetap beribadah dengan baik, meski berada dalam gempuran serangan yang Israel terus lancarkan setiap harinya.