KabarPalestina.com – Senin 2 Januari 2024, beredar video yang mengabarkan Israel telah membunuh Saleh Al Arouri. Ia merupakan pemimpin senior dari pasukan Hamas, yang berusaha membebaskan Palestina dari penjajahan zionis.
Pembunuhan tersebut terjadi dalam sebuah serangan yang Israel lancarkan di Lebanon, Beirut. Kabar ini telah mendapat konfirmasi dari para pejabat gerakan Palestina. Ini menunjukan aksi kekejaman Israel yang terus menyerang tanpa henti.
Saleh Al Arouri sendiri sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua biro politik Hamas dan kepala operasi kelompok tepi Barat.
Korban Lainnya Selain Saleh Al Arouri
Sebelumnya terlihat dalam sebuah video yang bisa kita lihat pada akun Instagram Middlle East Eye, terlihat dalam rekaman tersebut terlihat bangkai kendaraan terbakar di Beirut Selatan.
Banyak orang berkerumun demi melihat situasi tersebut dengan jelas. Dahiyeh sendiri menjadi tempat lokasi ledakan yang terjadi sebelumnya. Yakni merupakan sebuah lingkungan yang padat penduduk, tapi juga menjadi benteng pertahanan Hamas atau Hizbullah.
Di tempat ini juga menjadi tempat berdirinya kantor-kantor milik Hamas. Melalui TV Al Aqsa, menyebutkan ada dua nama komandan yang tewas karena kejadian tersebut yakni; Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar.
Pejabat Israel Bersumpah Menyerang Pemimpin Hamas
Para pejabat Israel sendiri berulang kali mengucapkan sumpahnya untuk menyerrang pemimpin Hamas dimanapun mereka berada termasuk; Qatar, Lebanon atau Turki. Seperti yang Perdana Menteri Israel sampaikan yakni Benjamin Netanyahu.
Ia sudah memerintahkan Mossad yakni badan intelejen Israel untuk membunuh semua pemimpin Hamas.
Kemudian pada awal Desember, ada sebuah rekaman video yang bocor. Ronen Bar selaku kepala Shin Bet, badan keamanan internal Israel mengungkapkan pada anggota parlemen Israel, para pemimpin Hamas akan mereka bunuh.
“di Gaza, di Tepi Barat, di Libanon, di Turki, di Qatar, di mana saja… Akan memakan waktu beberapa tahun, tetapi kami akan berada di sana untuk melakukannya.”
Israel menunjukan sumpah tersebut dengan terbunuhnya Saleh Al Arouri, tapi tanpa memikirkan dampak peperangan yang sudah mereka langgar berkali-kali sebelumnya.