KabarPalestina.com – Berdasarkan hasil survey yang The New York Times terbitkan terlihat hasil survei yang menunjukan kesenjangan atau perbedaan pendapat antar generasi yang berbeda.
Adanya survei tersebut mulai dari anak muda usia 18-29 tahun yang berpikir kritis, dan berpikir tentang pendekatan yang Joe Biden lakukan terkait dengan perang di Gaza serta dukungannya untuk Israel.
Sedangkan usia 65 tahun ke atas, sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa AS harus tetap melanjutkan dukungannya pada kampanye militer zionis lakukan. Yang saat ini sudah masuk dalam bulan ketiga.
Anak Muda Amerika Bersikap Kritis
Dari sebagian besar pertanyaan hasil dari survei oleh The New York Times, anak-anak muda Amerika lebih bersikap kritis pada perang Israel di Gaza. Hampir 70% dari mereka mengatakan Israel harus menghentikan perang.
Meskipun mereka tidak mencapai tujuan untuk membebaskan para sandera dan menghabisi Hamas. Dalam survei tersebut 46% juga mengungkapkan bahwa mereka bersimpati pada Palestina daripada Israel.
Anak-anak muda tersebut juga mengungkapkan mereka tidak setuju dengan cara Joe Bidden mengatasi konflik tersebut secara umum. Adanya pengambilan survei ini dilakukan sejak dua bulan setelah peperangan berlangsung.
Menyusul setelahnya tanggal 7 Oktober aksi balas serangan yang Hamas dan pasukan Palestina lakukan. Setelahnya Israel melancarkan perang dengan mulai melakukan pengeboman udara yang dibarengi dengan invasi darat.
Menewaskan Banyak Warga Palestina
Karena aksi kampanye militer yang zionis lakukan terus menerus hingga hari ini, setidaknya sudah 19rb orang meninggal dunia. Sebagian besar dari korbannya adalah anak-anak, perempuan ini berdasarkan penuturan Kementerian Kesehatan Palestina.
Pengeboman ini menargetkan pemukiman warga, sekolah, rumah sakit, termasuk penampungan warga. Sudah banyak kelompok-kelompok HAM yang memberi peringatan Israel melanggar hukum internasional serta aturan perang.
Ratusan Cendekiawan juga sudah memberi peringatan sejak awal, bahwa zionis berpotensi melakukan genosida pada masyarakat Palestina. AS sebagai negara adidaya, justru mendukung penuh kepada Israel. Baik dukungan dana miliaran dollar, diplomatik, hingga bantuan militer.