KabarPalestina.com – Puluhan warga Palestina meninggal dunia karena adanya serangan udara yang Israel lancarkan di Deir Al Balah, Senin (8/01/24). Aksi keji Israel belum berhenti, kini kembali menyerang bagian Deir Al Balah.
Dengan membidik rumah-rumah tempat para penduduk tinggal, mengakibatkan penghuni dalam rumah tersebut meninggal dunia. Serta bangunan rumah hancur karena adanya ledakan besar.
Puluhan Warga Palestina Syahid
Melalui video yang akun @ashrafamra bagikan, terlihat korban sudah terbungkus oleh kain kafan dan tertutup dengan kain lain pada bagian atas. Dua mayat orang dewasa pada bagian luar ruangan.
Kamera beralih ke dalam ruangan memperlihatkan mayat sudah terbungkus oleh kain kafan dengan jumlah kurang lebih 8 jasad terbungkus. Pada bagian luar lainnya juga terdapat sekitar 6 mayat dengan beberapa anak-anak sebagai korbannya.
Pemandangan tersebut terus tampak setiap hari di Palestina, korban terus saja bertambah setiap harinya. Semua orang kehilangan keluarganya satu per satu, tapi pemimpin dunia masih saja diam.
Setiap Hari Kejahatan Mengerikan Terjadi
Kejadian mengerikan ini terus terjadi setiap harinya, anak-anak meninggal dunia dan orang tidak bersalah sekalipun menjadi sasaran para zionis biadab. Tempat mereka berlindung sudah hancur, tidak ada yang aman satupun bagi mereka.
“Setiap hari kejahatan yang mengerikan dan sama, adanya pembunuhan brutal, pembunuhan massal. Sementara dunia terus bertindak tuli dan bisu. Ini seperti terjebak dalam lingkaran.”
“Setiap jam, setiap hari kebanjilan Israel semakin sadis, semoga semakin jahat Israel, semakin cepat azab dari Allah 🙏. Mari kita berdoa semoga hari pembalasan segera tiba dan kemerdekaan Palestina segera terwujud, agar tidak ada korban lagi, tidak ada lagi air mata, kehilangan dan kepedihan bagi warga Palestina 🤲🤲🤲.”
“Hatiku hancur untuk dia dan
Bayi-bayi malang yang hidupnya memiliki
dicuri dan diganggu oleh
Genosida ini. Ini bukan apa nya
Kami ingin kemanusiaan. Lanjut
berbagi dan memprotes.”
Kengerian terus berlanjut tapi kini media massa dan sosial media sudah mulai redup memberikan kabar.