KabarPalestina.com – Israel bom sebuah rumah yang dekat dengan Rumah Sakit Syahid Al Aqsa pada Rabu (10/01/24). Bangunan tersebut menjadi sasaran pengeboman tentara zionis dan mengakibatkan ledakan yang besar.
Situasi serta kengerian tersebut, akun @yosef.basam bagikan melalui akun Instagram pribadinya, yang kemudian eye.on.palestine bagikan ulang. Pemandangan tersebut membuat banyak orang merasa gelisah.
Israel Bom Rumah Dekat RS Syahid Al Aqsa
Dalam video dengan latar suara pemilik video terus mengucapkan, “Ya… Allah, ya Allah…” sambil berlari menuju ke arah ledakan tersebut. Orang lain juga ikut berlari dan berusaha menolong orang-orang yang menjadi korban.
Tampak asap mengepul tinggi dan menutupi pandangan, hingga dari balik asap tersebut tampak sebuah keluarga yang berlari membawa anaknya terkulai lemas sambil berteriak pilu. Kamera terus berlanjut menuju ke arah depan terlihat bangunan sudah hancur lebur.
Semua orang berusaha menyelamatkan korban yang terjebak dalam reruntuhan dengan menyingkirkan benda-benda yang menimpanya. Salah satu korban dengan bagian kepala berdarah-darah, kakinya terjebak dalam reruntuhan.
Suasana tampak begitu kacau, banyak orang berteriak menyaksikan kerabat mereka yang tertimbun reruntuhan.
Apakah Pemimpin Dunia Menjadikan Ini Film Dokumenter?
Sebuah komentar menarik terlihat dalam postingan video tersebut, kejadian pengeboman ini sudah terjadi berkali-kali. Korban yang syahid juga sudah menyentuh angka 23 ribu orang, berdasarkan data dari situ Middle East Eyes. Seolah-olah ini merupakan film dokumenter, tidak ada habisnya.
“Apakah para pemimpin dunia menjadikan ini sebuah film dokumenter?? Apakah para pemimpin dunia menikmati ini sembari makan popcorn dan segelas coklat?? Apa anak2 kecil lain menyaksikan ini?? 😢 Ya Allah sudah cukup ya Allah, ini sudah keterlaluan… Sungguh!!! Timpakan saja segera azabmu ya Allah… Sekarang!!! 😭”
Sebuah komentar lainnya menyebutkan, Deir Al Balah dalam kepungan Israel
“Saudariku tinggal di Deir al-Balah. Dia mengatakan kepada saya bahwa mereka dikepung di daerah itu. Mereka tidak bisa bergerak ke arah selatan ke Rafah. Tidak ada tempat yang aman di sana, dan ada martir di mana-mana. Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa akan segera keluar layanan. Saya seorang dokter dari Gaza dan saya bekerja di bidang medis.”