KabarPalestina.com – Fuad Abu Khamash seorang fotografer dari Red Crescent Society Palestina terbunuh karena serangan udara Israel di Deir Al Balah pada Rabu (10/01/24) kemarin.
Sebelumnya terjadi pengeboman pada kawasan Deir Al Balah oleh Israel pada sebuah rumah dekat dengan Rumah sakit Syahid Al Aqsa, dan juga ada yang menargetkan sebuah ambulan. Kejadian tersebut berhasil meruntuhkan bangunan-bangunan dan menimpa para penduduk yang berada pada tempat tersebut.
Fuad Abu Khamash Jadi Korban
Banyak orang yang menjadi korban beberapa tertimpa oleh reruntuhan bangunan mulai dari bagian kaki hingga tubuhnya. Sebagian lainnya terluka pada bagian kepala dan kakinya tertimpa bangunan. Sehingga mengakibatkan luka-luka juga menimbulkan teriak-teriakan memilukan.
Selain itu juga ada penargetan bom Israel pada sebuah ambulan, dan salah satu yang menjadi korbanya adalah Fuad Abu Khamash, seorang fotografer yang aktif memotret kejadian pembantaian di Palestina.
Dalam sebuah video yang eye.on.palestine bagikan, terlihat seseorang menangis kencang atas kepergian tersebut. Semua orang merasakan kepiluan yang terjadi akibat kejadian yang menewaskan rekan-rekan mereka.
Kembali Bicara, Korban Sudah Semakin Banyak!
Meski sudah banyak korban berjatuhan, tapi kini dunia sudah mulai diam jarang lagi yang menyuarakan tentang Palestina. Sangat kita sayangkan sikap tersebut, dan keadaan Palestina sama sekali tidak menggerakan hati manusia lainnya.
“Aku memohon pada orang yang diam untuk mulai bicara. Anda melihat lebih sedikit konten Palestina karena orang-orang Palestina terbunuh. Palestina membutuhkanmu untuk berdiri sekarang. Ini belum terlambat.”
“entah apa yg akan terjadi di dunia ini, sampai kapan, semua orang yg di kenal, yg tdk saya kenal ,yg saya ikuti di media sosial, setiap hari pasti ada yg Meninggal 😢😢😢ini sangat melelahkan untuk mereka, sangat menyiksa😢😢😢😢innalillahi wa inna ilahi raji’un selamat jalan, Yusuf,Islam, dan 2 teman nya Allah menyayangi kalian aamiin.”
“Kita telah mencapai pada tahap dimana kita menunggu keputusan Amerika, yang mendukung terorisme, agar berhenti menembak kita. Bahkan negara-negara Arab sangat lemah dan tidak punya alasan untuk campur tangan untuk menghentikan api. Perang ini membunuh ribuan dari kita setiap hari, dan tidak ada yang melakukan apa-apa.”