Kabarpalestina.com – Jurnalis Israel Shimon Riklin baru-baru ini mengungkapkan sisi terkejam Israel lainnya. Tanpa rasa ragu dengan raut wajah tidak merasa bersalah atau memiliki sedikit rasa empati mengungkapkan perasaannya tanpa ragu.
Tanpa memikirkan apa itu kemanusiaan, rasa kasihan, empati, benar-benar menunjukan sikap tidak memiliki hati nurani sama sekali.
Pernyataan Jurnalis Israel Shimon Riklin
Berdasarkan video yang diunggah dalam akun instagram middleasteye video tersebut diambil pada tanggal 13 Desember 2023 lalu. Terlihat jurnalis tersebut berbincang dengan rekan lainnya membahas tentang kejahatan yang terjadi.
Dengan bahasa miliknya sendiri, serta raut wajah cenderung ceria ia mengungkapkan kata-kata,
“Saya mendukung kejahatan perang, tidak peduli jika saya dikritik. Juga sejujurnya saya tidak peduli. Saya tidak bisa tidur jika saya tidak melihat rumah-rumah dihancurkan di gaza, apa yang saya katakan … lebih banyak rumah, lebih banyak bangunan, saya ingin melihat lebih banyak lagi yang dihancurkan. Saya ingin tidak ada lagi yang bisa dijadikan tempat untuk kembali. Di dalam Taurat, dikatakan bahwa mereka biasa menaburi bumi dengan garam dan mereka harus mengeluh. Inilah mengapa kita tidak bisa mencapai kesepakatan dengan mereka, dan itulah arti kejahatan perang bagi saya,” ungkap jurnalis Israel, Shimon Riklin ketika diwawancarai dalam acara Channel 14.
Tanggapan Netizen
Pernyataan tersebut tentu menimbulkan kontroversi serta kritik dari berbagai kalangan. Bagaimana tidak, Shimon tanpa ragu mengungkapkan sisi paling busuk dari Israel yang sudah berlangsung selama 80 tahun ini.
Banyak orang merasa geram dan tidak habis pikir dengan pola pikir Shimon Riklin dan orang-orang Israel lainnya.
“Satu kata menjelaskan mentalitas mereka: psikopati.
Penafian: diagnosis ini hanya digunakan untuk tujuan pendidikan dan kesadaran. 🫡”
“??? Seseorang jelaskan bagaimana Anda bisa mengatakan ini di TV”
“Kedengarannya seperti teroris yang berbicara.”
“Mereka benar-benar memberi tahu kita di depan wajah kita siapa mereka, dan tetap saja para pejabat AS tampil di depan kamera dan mengatakan kepada kita bahwa kita tidak mendengar dan melihat apa yang baru saja kita dengar dan lihat. Hal ini dikenal dengan istilah gaslighting.”
Serta banyak komentar-komentar lainnya yang merasa bahwa jurnalis Israel, Shimon Riklin menunjukan wajah Israel sebagai seorang teroris sebenarnya.