KabarPalestina.com – Warga Palestina kembali menjadi korban dalam pengeboman yang Israel lakukan pada sebuah rumah di Rafah, Gaza Selatan pada Kamis (11/01/24). Sembilan orang meninggal dunia.
Beberapa korban yang syahid dalam kejadian tersebut adalah anak-anak. Israel masih menargetkan dan melanggar aturan perang yang sudah PBB berlakukan sejak dulu. Namun dunia masih saja bungkam, padahal pembantaian sedang terjadi.
Warga Palestina Syahid
Pengeboman Israel terus terjadi, menewaskan banyak penduduk termasuk anak-anak serta orang-orang biasa yang tidak melakukan penyerangan pada mereka. Israel sering berdalih melindungi diri dari Hamas tapi justru malah menyerang penduduk sipil, hingga anak-anak.
Seperti yang terjadi di Rafah, Gaza sembilan orang tewas akibat pengeboman pada sebuah rumah tempat berlindung bagi keluarga. Rumah tersebut hancur dan menewaskan penghuninya.
Kejadian tersebut seharusnya menyadarkan dunia betapa kejam dan biadabnya Israel membunuh anak-anak, bayi serta orang-orang tidak bersalah. Sudah tercatat lebih dari 23 ribu penduduk Palestina meninggal dunia sejak 7 Oktober 2023, belum lagi selama 75 tahun sebelumnya.
Kejahatan Genosida
Negara yang berkuasa seperti Amerika justru mendukung perbuatan tidak manusiawi yang Israel lakukan. Mereka membiarkan banyak orang terbunuh dalam pembantaian mengerikan. Dan dunia masih saja diam, bahkan negara besar seperti Arab pun seperti tutup mata dengan keadaan ini.
Padahal ini merupakan kejahatan genosida yang tidak termaafkan. Video para korban terlihat dalam sebuah postingan video eye.on.palestine, seorang anak terlihat mengalami luka bakar dan terbujur kaku. Komentar-komentar pun kembali hadir memenuhi postingan tersebut.
“Genosida.”
“Mengerikan 💔 anak-anak ditipu secara brutal dan dunia membutuhkan pengadilan untuk memutuskan apakah ini pembantaian?!! Menjijikkan.”
“BERAPA LAGI ISRAHELL??? Aku sangat patah hati mendengar ini. Setiap hari kita bangun dengan berita terburuk 💔💔 semoga dia beristirahat dengan tenang.”
“Wahai dunia, apakah ini yang ingin kau lakukan terhadap anak-anak kami? Mereka bukan musuhmu, melainkan mereka mencintai kehidupan dan suka belajar bahasamu, dan jika engkau datang ke tanah mereka sebagai tamu, engkau akan melihat bagaimana mereka menerima engkau dengan cinta, tetapi beginilah caramu mengkhianati mereka.”