KabarPalestina.com – Warga Palestina kembali mengunjungi wilayah Universitas Al Aqsa setelah sebelumnya penjajah menarik diri dari tempat tersebut. Namun tidak lama kemudian Israel datang lagi serta menembaki orang-orang.
Kabar ini jurnalis Palestina sekaligus pemilik akun @anas_fteiha bagikan melalui akun pribadinya pada Jumat (02/02/24) Khan Younis. Keadaan menjadi chaos semua orang kelimpungan berusaha menghindar.
Israel Tembaki Warga di Universitas Al Aqsa
Sebelumnya para penduduk sudah merasa cukup aman, sebab penjajah sudah pergi dari beberapa tempat di Gaza. Salah satunya adalah wilayah Universitas Al Aqsa, orang-orang yang tinggal pada wilayah tersebut pun memutuskan untuk kembali.
Memeriksa bagaimana tempat mereka sebelumnya, tidak lama setelah itu pasukan penjajah datang kembali dengan tank-tanknya. Bahkan mereka menembaki orang-orang atau warga sipil dalam kejadian tersebut.
Para warga serta jurnalis dapat tembakan dari zionis Israel, saat tank memasuki daerah itu lagi serta meluncurkan tembakan tanpa ragu. Orang-orang berlari serta saling membantu satu sama lain untuk menghindari tembakan tersebut.
Beberapa penduduk terkena tembakan, menjadi korban karena kebrutalan Israel. Darah dua korban dalam video mengucur memenuhi lantai luar ruangan yang mereka tempati saat itu.
Hanya Bisa Merasakan Sakit
Video tersebut kembali mengundang komentar-komentar rasa iba serta makian tidak henti untuk rezim Israel saat ini. Tidak ada yang bisa dipercaya dari mulut para pembohong Israel, meski dapat peringatan dari ICJ rezim biadab tetap melancarkan aksi kejamnya.
“Hanya bisa merasakan sakit melihat ini tanpa bisa berbuat apa-apa 😢”
“Mereka (Zionis) hanya berani melawan rakyat Palestina tanpa senjata.”
“Anda tidak akan pernah bisa mempercayai apapun yang Israel katakan atau lakukan… Rejim mereka dan para panglima militer yang memimpin harus dipecat.”
“Postingan ini sebagai bukti tambahan tentang Pelanggaran Ketidakpatuhan terhadap Keputusan @cij_icj tanggal 26/1/2024.
“NIAT NIAT NIAT
GENOCIDA GENOCIDA GENOCIDA
Hanya di Israel Anda bisa berharap kematian dan pembunuhan 10.000 anak-anak dan untuk itu berlanjut tanpa konsekuensi!!!!