KabarPalestina.com – Samir Radi seorang wartawan TV Palestina telah kehilangan istrinya serta putra dan putrinya, karena terbunuh dalam serangan Israel udara di Jalur Gaza pada Senin (8/01/24). Ia mengucapkan selamat tinggal pada keluarganya yang telah tiada.
Raut pilu terlihat begitu jelas menyelimuti wajah pria tersebut, dengan hangat dan air mata bercucuran beliau memeluk anaknya yang sudah terbungkus oleh kain kafan. Pemandangan menyedihkan sekali menyayat hati ini dibagikan melalui @palestinachannel.
Samir Radi Ungkap Selamat Tinggal
Sudah banyak sekali penduduk Palestina meninggal dunia karena serangan Israel yang begitu gencar. Berbagai belahan Gaza mendapatkan serangan udara serta serangan secara langsung oleh pasukan zionis.
Bom-bom meledak pada berbagai tempat, suara tembakan dari tentara Israel membidik para penduduk yang beraktivitas. Tidak ada lagi ruang aman serta tempat berlindung bagi mereka dari serangan penjajah biadab Israel.
Seperti yang terjadi pada Samir Radi, beliau kehilangan istri tercinta serta putra putri kecilnya. Sambil menangis, ia memeluk anaknya yang sudah terbungkus oleh kain kafan. Beberapa kali mengucapkan rasa syukur kepada Allah, atas kepergian anaknya serta istrinya dalam keadaan syahid.
“ “Alhamdulillah, Alhamdulillah, semoga Allah mengampuni mereka dan istriku, Alhamdulillah, Tuhan manusia atas apa yang telah ditakdirkan-Nya untuk kami, Alhamdulillah, Tuhan manusia, Inilah Dina, putriku, dia enam tahun, dia adalah putri satu-satunya (saya rasa dia punya 3 anak), kehilangan putra saya Hamza, saya kehilangan ibu mereka, dan saya kehilangan Dina tercinta, dia adalah seluruh hidup saya, tidak ada kehidupan setelah Dina, hasbunallah wanimal wakil terhadap semua orang yang bersekongkol melawan kita, dan atas semua orang yang mengecewakan kita, segala puji bagi Allah, Tuhan manusia, segala puji bagi Allah dalam hal apapun, innalilahi wainailaihi rojiun. “
Bahkan ia juga mencium anaknya tersebut untuk yang terakhir kali sebelum memberikannya pada pihak kesehatan. Sesekali juga ia berusaha memberikan kekuatan dengan mengucap kalimat-kalimat penguat kepada Allah.