KabarPalestina.com – Tentara Israel melancarkan serangannya ke warga Palestina tanpa rasa ragu sedikitpun. Mereka melancarkan aksi-aksi kejinya mulai dari menyerang dengan buldoser, hingga meluncurkan peluru tajam ke arah penduduk.
Konflik yang Israel timbulkan membawa malapetaka bagi penduduk Gaza baik anak-anak, wanita, hingga para pemuda yang tidak bersalah. Sampai hari ini data menunjukan angka korban Gaza meninggal dunia karena kekejaman zionis mencapai 19rb orang dimulai dari tanggal 7 Oktober.
Namun sampai saat ini dunia masih menutup mata dan terus mendukung pihak bersalah yakni zionis sebagai korban. Padahal justru yang menjadi korban paling serius dalam konflik ini adalah warga Gaza. Namun kejadian unik terjadi sebelumnya.
Tentara Israel Bunuh Warganya Sendiri
Tentara zionis menembak bahkan membunuh tiga tawanan Israel yang berada di Gaza, seperti kita ketahui saat ini kedua pihak yakni Hamas dan Israel memiliki tawanan satu sama lain.
Namun dalam kejadian yang ditemukan oleh pihak militer, menemukan tentara zionis menembak tiga penduduk asalnya. Ketiga pria tersebut menjadi sasaran setelah keluar dari sebuah bangunan di kawasan Shujaiya, Kota Gaza Timur.
Yakni lokasi tempat pertempuran sengit terjadi. Meski ketiga tahanan tersebut bertelanjang dada bahkan memegang tongkat dengan kain putih, tapi seorang tentara yang ada di lantai atas abngunan merasa terancam.
Sehingga menembaki mereka, ini merupakan hasil dari penyelidikan awal pada hari Sabtu kemarin. Karena kejadian tersebut dua orang tewas, sedangkan orang ketiga terluka melarikan diri kembali ke dalam gedung.
Setelah itu muncul seorang tentara yang meminta pertolongan dengan bahasa Ibrani, namun pihak tentara lainnya menganggap itu sebagai anggota Hamas. Yang sedang berusaha memancing mereka dalam penyergapan.
Tiga Korban adalah Penduduk Israel
Melihat kejadian tersebut komandan batalyon kemudian percaya bahwa penampilan dari para pria itu tidak biasa dan langsung pergi memeriksanya. Setelahnya menyadari bahwa kemungkinan itu tawanan, ketiga mayat dibawa ke Israel.
Untuk mereka lakukan identifikasi, setelahnya pihak mereka memberikan pengumuman kematian pada hari Jumat. Pihak militer mengatakan bahwa tentara Israel tersebut tidak mengikuti aturan ketertiban dalam insiden tersebut.