KabarPalestina.com – Seorang ayah dan anaknya menjadi kroban dalam serangan udara yang Israel jatuhkan pada kota Rafah pada Rabu (25/01/24). Akibat serangan tersebut, mereka mengalami luka-luka pada bagian tubuh.
Israel kembali melancarkan serangannya di kota Rafah, seolah tidak ada hentinya padahal korban yang meninggal dunia sudah banyak. Sebagian lainnya mengalami luka-luka serius sehingga harus dapat penanganan rumah sakit.
Seorang Ayah dan Anak Menjadi Korban
Unggahan seorang ayah dan anaknya ini terekam dalam kamera milik akun Instagram shehab._2001, memperlihatkan perjuangannya meski keadaannya terluka. Terlihat seorang ayah tersebut menggendong anaknya yang terluka.
Serta menggiring anak lainnya untuk keluar dari dalam mobil. Dalam video tersebut juga terlihat bagaimana wajahnya berdarah. Wajah anak-anak sudah penuh dengan asap sehingga menghitam.
Ayah tersebut membawa ketiga anaknya ke tepi agar bisa lebih aman. Video berlanjut pada postingan video selanjutnya video berada di rumah sakit, dengan wajah berlumur darah serta sisa-sisa debu menempel ia menjelaskan Israel memang memburu anak-anak.
“Ini dia. Lihat, ini adalah tujuan pendudukan Israel. Lihat, ini adalah tujuan mereka. Anak-anak dan masjid. Ini adalah tujuan. Hasbunallah wani’mal wakil.”
Kemudian juga terjadi percakapan antara petugas dengan sang ayah.
“Apa yang kamu lakukan kemarin?”
“Tidak ada, kami hanya duduk, menurut apa yang mereka katakan adalah area yang aman. Mereka bilang ini adalah area yang aman.”
Anaknya yang masih bayi harus dibersihkan serta mendapatkan pengobatan, terdengar tangisan ketika proses perawatan berlangsung. Pemandangan yang sangat menyayat hati setiap manusia.
Muncul komentar yang menyebutkan ini akan menimbulkan permusuhan baru.
“Apa yang dilakukan penjajah terhadap anak-anak ini adalah menciptakan permusuhan baru dan menciptakan perlawanan baru. Dengan melakukan ini, mereka tidak menginginkan kedamaian di masa depan bagi wilayah tersebut karena anak-anak ini akan membalas dendam terhadap keluarga mereka atau dengki terhadap masyarakat atas apa yang mereka saksikan tentang kehancuran dan kehancuran kemanusiaan keluarga mereka dan negara mereka. Oleh karena itu, apa yang dilakukan penjajah dan negara pendukung. Kelahiran generasi baru yang tidak mengenal kedamaian, melainkan ingin mengambil hak-haknya dengan cara apapun yang diperlukan.”