KabarPalestina.com – Kejadian mengerikan di Kamp Jabaliya (22/12/23) lalu, menyisakan duka mendalam bagi banyak pihak. Selain sekolah-sekolah yang hancur, rumah-rumah penduduk juga ambruk menjadi puing-puing tak berguna.
Sampai saat ini baru diketahui ada 10 syuhada yang sudah dimakamkan. Sedangkan korban lainnya masih dalam reruntuhan bangunan, atau belum teridentifikasi keberadaannya sama sekali.
Seperti yang terjadi pada seorang anak Palestina, ia mencari ibunya yang kabarnya tidak diketahui sama sekali. Ia bahkan terlihat menangis, karena kebingungan mencari ibunya.
Video yang Dibagikan Melalui Instagram
Kejadian memilukan tersebut terekam dan Anas Jamal bagikan melalui akun Instagram pribadinya (24/12/23). Terlihat seorang anak laki-laki menunjuk-nunjuk ke arah bangunan yang sudah hancur.
Matanya sudah berkaca-kaca bahkan memerah karena menangis, ia terus berbicara menanyakan kabar ibunya.
““Tolong beri tahu aku bagaimana kabar ibuku? Tolong, tolong.. Bagaimana kabar ibuku? Aku berharap dia baik-baik saja.. Aku berharap dia baik-baik saja.. Ya Allah. “
Ia terus berujar, menunjukan sisi memilukan dan menangis karena begitu khawatir dengan kabar ibunya tersebut. Kekejaman Israel ini seolah menjadi mimpi buruk paling buruk di dunia. Membuat anak-anak menangis ketakutan dengan situasi yang ada.
Kabar Sang Ibu
Melalui kolom komentar pada postingan video yang sama, akun mesk.khalil.2004 memberikan penuturan bahwa Mamah dari anak tersebut baik-baik saja.
Ibunya mengalami sakit pinggang dan butuh perawatan dari pihak rumah sakit.
Namun yang kita lihat dalam posisi ini, bagaimana situasi mengerikan yang terjadi di Jabaliya atau Gaza membuat banyak anak-anak merasa ketakutan.
Mereka yang seharusnya merasa bahagia menikmati masa-masa kecilnya dengan bermain, sekolah, justru harus menghadapi mimpi buruk mengerikan. Mendengar ledakan bom, melihat rumah dan bangunan hancur, bahkan ada juga yang menyaksikan anggota keluarganya meninggal dunia di depan mata karena menjadi korban kekejaman Israel.
Banyak korban meninggal dunia atau syahid mayatnya bergelimpangan di jalanan, ini adalah pemandangan mengerikan bagi anak-anak. Bisa menyebabkan trauma seumur hidupnya, dan bagaimana mungkin dunia kini terdiam lagi melihat kekejaman tersebut.